IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Selasa, 03 Desember 2013

FANATIK (GOLONGAN) ATAU MILITANSI ???


            Hidup dalam sebuah gerakan atau ormas dan berjuang bersamanya adalah suatu pilihan ideologi yang akan membentuk cara berpikir kita. Biasanya, setelah kita merasa ‘nyaman’, sepemikiran dengan (ideologi) gerakan tertentu, akan timbul jiwa heroik atau semangat juang untuk berjuang bersama gerakan tersebut. Singkatnya, ada rasa kepemilikan terhadap gerakan. Tetapi, seringkali para aktivis gerakan terjebak dalam kefanatikan. Alih-alih mau menjadi anggota yang militan, malah jatuh ke jurang fanatisme.
            Dari fenomena-fenomena yang ada, fanatisme pun akhirnya menjadi penyakit khas dalam gerakan dan ormas. Dan parahnya, jika kefanatikan itu sangat kuat, bisa jadi menimbulkan kefundamentalan dan keradikalan dalam berfikir dan bertindak. Adapun militansi memang sangat diperlukan ketika kita bergabung dalam sebuah gerakan, ormas ataupun kelompok lainnya. Dan ingat! Bukan fanatisme yang dibutuhkan.

Sabtu, 23 November 2013

Kenapa..??

Kali ini ijinkan saya berbagi secuil pengalaman berharga dalam hidup saya..

Hari itu saya dan sahabat saya mampir kesebuah lapak yang menjual majalah dan buku-buku, tapi ternyata si ibu penjualnya bias dikata melayani dengan buruk. Kita nanya buku ini buku itu sempet dicuekin dan dijawabpun dengan perkataan yang gak selayaknya lah pkonya… ya mungkin si ibu itu lagi ada masalah apa gimana ya sampe kbawa-bawa sampe mukanya cemberut juga. Ya otomatis tadinya yg saya itu orangnya baik hati ramah sopan dan rajin membantu orang tua  (?) reflex juga ikut kesel lah ya, kan pembeli adalah raja, masa iya raja di cemberutin (pertanyaanya masa raja beli buku di emperan..?.. hahah) ya intinya seperti itu.. tapi apa yang terjadi sama temen saya… temen saya ini masih tetap enjoy bahkan dia masi sopan sekali sama ibu penjual yang cemberut tadi itu. Ya setelah itu kami pun beranjak dari lapak ibu itu… ditengah jalan saya nyeletuk.. “eh bro.. kenapa si kok kamu bersikap sopan sama si ibu penjual yg menyebalkan ples menjengkelkan itu..?” beliau berkata.. “loh.. knapa aku harus menentukan caraku bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.

Kamis, 21 November 2013

MUSLIMAH SEJATI BERJUANG UNTUK NEGERI

MUSLIMAH SEJATI BERJUANG UNTUK NEGERI

A.  Indahnya negeri dengan perhiasan dunia

Ø TEORI
Dari tahun ke tahun, dunia mengalami krisis teladan. Hal ini terkait dengan globalisasi dunia barat yang marak dibicarakan oleh masyarakat dunia. Parahnya, hal ini tersebar luas kepada seorang pemuda harapan bangsa, bukan hanya disekitar pemuda yang tidak berpendidikan akan tetapi mayoritas pada kalangan pelajar. Aneka kejadian bencanapun meningkat tajam.
Dampak dari globalisasi dunia barat kian terasa, tak terhitung lagi pelajar yang beraneka ragam idola, mode, bahasa pun yang mengarah kebarat-baratan yang menyebabkan moral bangsa mulai memburuk. Sehingga, hal ini menimbulkan kekhawatiran bangsa akan semakin terpuruknya bangsa ini. Ada beberapa tokoh yang dapat menghentikan keterpurukan bangsa ini, salah satunya oleh seorang muslimah sejati.

Selasa, 12 November 2013

Struktur Kepengurusan Imm Fai 2013-2014



STRUKTUR KEPENGURUSAN
PIMPINAN KOMISARIAT IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
PERIODE 2013-2014


Ketua Umum                                                           : Ari Susanto
Ketua Bidang Organisasi                                            : Riza Awal Novanto
Ketua Bidang Kader                                                  : Ikhwan Fil Islam
Ketua Bidang Keilmuan                                              : Ilmiyanti
Ketua Bidang Hikmah                                                : Wildatul Jauharoh
Ketua Bidang Dakwah                                               : Aris Saputra
Ketua Bidang Sosial Ekonomi                                    : Abdul Wahab Asyifak
Ketua Bidang IMMawati                                           : Nurul Aini Rohmatun Wahidah
Ketua Bidang Seni, Budaya dan Olahraga                  : Helmy Husniadhini

Minggu, 10 November 2013

GAUNG NEGERIKU | Kepadamu, Pejuang Kecil..



GAUNG NEGERIKU | Kepadamu, Pejuang Kecil..

28 Oktober 2013 pukul 5:33
Terperangkap di naungan kejam negeri
Tangis darah terasuk menghujam nadi
Gurat wajah terpahat mengkerut hati
Redup hati menggema tabir sepi

Miss World “ Kejahatan Manusia”



Miss World  “ Kejahatan Manusia”. Sampai saat ini ajang kontes kecantikan dunia “Miss World” masih hangat untuk menjadi bahan perbincangan masyarakat Indonesia khususnya organisasi masyarakat Islam. Miss World yang sudah diadakan di Indonesia pada tanggal 8 September 2013 kemarin ini jelas menuai kontroversi bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah muslim. Meskipun ada yang mendukung dengan alasan promosi pariwisata dan budaya Indonesia, namun tidak sedikit dari masyarakat yang menolak kontes kecantikan ini.    

Sabtu, 09 November 2013

SAMPAI “JENGGOTAN”


Tulisan ini hanya sebuah manuskrip tentang awal perjumpaan dengan kota ‘Beautiful Earth’, hingga membentuk ide untuk sekedar dijadikan analogi imaji saja.

Episode Muballigh Hijrah—Ramadhan 1434 H

Sampai “Jenggotan”. Sebuah kedai bakso di sisi jalan daerah Bumiayu, Brebes, berplang “Bakso Jenggot”. Saya dan ketujuh teman lainnya berniat untuk makan malam disana saat baru saja tiba dari Jogja. “Wah, sudah habis Mbak, Mas..” Salah satu pegawainya menginformasikan yang sudah menebak bahwa kami akan makan di kedai bakso tersebut. Ada sedikit kekecewaan dalam hati kami yang memboyong perut lapar. Memang tidak ada kursi kosong yang kami lihat di dalam kedai. Para penikmat bakso sibuk dengan mangkuk berisi bakso yang dipesannya.

Jumat, 08 November 2013

Ruang Putih SBY


https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTa58pJruEpWECHt2agxeD3C85Rjn_YkI_uU8klbTvqUks3YyPi
Putih
Ruang Putih SBY. Beberapa bulan terakhir, Indonesia bergejolak! Berbagai permasalahan mewarnai negara ini. Termasuk permasalahan yang terjadi pada Juni ini, yaitu kenaikan harga BBM. Siapa yang tidak tahu, para demonstran di beberapa daerah menggelar aksinya habis-habisan. Demi menolak kenaikan harga BBM yang dipandang akan memiskinkan rakyat yang berkehidupan menengah ke bawah, meskipun dijamin dengan subsidi pemerintah. Namun, tetap bukan itu yang dirasa bisa mensejahterakan rakyat.

Rabu, 06 November 2013

BUKAN SEKEDAR MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN


Tulisan oleh: IMMawan Riza Awal Novanto
 
Semua orang pasti tahu ada apa ditanggal 10 november, yaaa benar sekali. Tanggal tersebut biasa kita peringati sebagai hari pahlawan. pada saat itu para pejuang kita bertempur mati-matian untuk melawan tentara Inggris di Surabaya. Kita sebagai warga Negara pasti akan selalu menjaga dan mengenang perjuangan para pahlawan terdahulu. Namun menjaga dan mengenang saja tidak cukup bagi kita yang hidup tinggal enaknya saja menikmati kemerdekaan ini.

Banyak masyarakat kita yang memperingati hari pahlawan dengan mengadakan upacara bendera merah putih 1 [satu] tiang penuh di makam pahlawan di setiap daerahnya, serta merayakan berbagai momen. Banyak juga yang hanya mengucapkan selamat hari pahlawan. Lalu apakah semua itu sebanding dengan orang-orang terdahulu kita yang berjuang melawan para tentara inggris dengan bambu runcing.? Tidaakk..!!!,

Kamis, 31 Oktober 2013

Ketika gejolak kemahasiswaan menuntut lahirnya pejuang



Api itu di depanku
Api di ujung sumbu lilin.
Api itu berpendar,
Dan tak akan mati sebelum saatnya.
Sampai malam ini habis.
Tak ada keheningan

DILEMATIK DAKWAHTAINMENT: Alternatif Hiburan VS Edukasi Religi


DILEMATIK DAKWAHTAINMENT:
Alternatif Hiburan VS Edukasi Religi

“Serulah (manusia) pada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
(QS. An-Nahl [16]: 125)

I
slam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin sepatutnya menjadikan umatnya tergerak agar menjadi individu rahmatan lil ‘alamin. Umat yang selalu ‘stand by’ pada pergerakan zaman yang terus menantang pada kemajuan global, dan tentu menjadi garda terdepan saat potensi dan gejala-gejala nilai keislaman tergerus oleh perkembangan yang memerangi keluhuran ajaran Islam.
Dengan asumsi bahwa masyarakat Indonesia telah mencapai ranah Masyarakat Informasi, hal ini menjadikan media digadang-gadang sebagai komoditas lahan strategis untuk perluasan sektor dakwah. Keluwesan masyarakat terhadap media informasi merupakan mangsa yang empuk untuk dijadikan objek dakwah melalui media. Produsen mediapun tak kalah cerdik untuk mengimbangi potensi yang ada. Sehingga situasi yang sinkron menemui titik terang dalam mengakomodir program-program bertajuk religi. Dengan kata lain, potensi dakwah memerlukan saluran untuk melancarkannya, dan media begitu welcome menjadi wadah penyalurannya.
Memang, dengan kondisi seperti saat ini sangat memudahkan untuk segala aktivitas, termasuk perluasan teritorial dakwah, hingga nilai-nilai Islam diharapkan membumi dan merekat dalam kehidupan keseharian. Namun kita jangan terkecoh dengan semua situasi tersebut, kita lihat begitu banyak problematika yang menyeret esensi dakwah yang tercemar karena kapitalisasi dan politisasi media. Ini terjadi karena media sebagai wadah strategis justru lebih mementingkan eksistensinya agar digandrungi oleh pemirsa. Rating menjadi simbol andalan prestasi sebuah media, tanpa melihat sarat akan nilai-nilai yang tersampaikan kepada audiens.
Kita tarik televisi yang menjadi media untuk objek kajian, spesifikasinya terletak pada program religi. Sudah sangat terlihat jelas oleh kita bahwa substansi dakwah hilang karena tujuan-tujuannya tergeser oleh hiburan yang di dalamnya terlalu mendominasi konten program sesungguhnya. Da’I yang digandrungi dan menjadi trading topic adalah yang memiliki kemampuan melawak, bahkan seringkali yang nampak bukan citra diri sebagai penyampai dakwah justru melebihkan porsinya sebagai pelawak sejuta fans. Belum lagi gimmick atau jargon mereka (da’I dan da’iah) untuk menarik perhatian terkesan lebay dan dramatis.
Di segmen lainnya, program religi menyediakan hadiah jutaan rupiah untuk pemirsa di studio maupun di rumah, ini terkesan mengimingi-imingi materi agar tidak kehilangan partisipasi pemirsa. Maka timbul pertanyaan yang mengarah pada transformasi niat pemirsa, “apa niat pemirsa yang sesungguhnya? Benar untuk mengaji atau sekedar mengharap hadiah?”.
Khusus di bulan Ramadhan dan Idul Fitri iklan-iklan di televisi banyak bertebaran nuansa keislaman, menghangatkan suasana. Namun yang kita lihat bahwa Islam di dalam iklan seolah hanya berupa simbol-simbol tertentu, seperti jilbab, peci, buka puasa, masjid, beduk, warna putih, dan lain-lain. Selain itu isi iklan yang disampaikan terkadang terbilang terlalu menyederhanakan sebuah perkara yang kerap terjadi dalam diri orang yang berpuasa, misalnya menahan amarah selama menjalankan puasa dapat dikategorikan sebagai sukses dalam kesabaran jika setelahnya minum teh atau minuman, begitulah nilai ajaran Islam dalam iklan. Semuanya cenderung menampilkan nilai-nilai yang praktis dan nampak bias. Itulah nilai-nilai Islam yang menjadi korban konversi media. 
Masih banyak kasus yang membalut nilai Islam yang dipaksakan dalam media-media tertentu. Kita perlu mengetahui bahwa tujuan antara media seperti televisi dengan dakwah yang sesungguhnya sangatlah berbeda. Televisi cenderung untuk hiburan, sementara dakwah yang mengarah pada sifatnya yang sakral. Keduanya sulit untuk saling membalut agar tujuan esensi dakwah untuk benar tersampaikan pada pemirsa.
Kita tidak bisa memungkiri, bahwa kita terbentur pada minat pemirsa yang sulit untuk memiliki kesadaran mempelajari ajaran Islam itu tanpa embel-embel  hiburan yang kurang berkualitas. Mulailah cerdas saat memilih tayangan di televisi maupun media lainnya. Kritislah pada makna yang disampaikan hingga sebuah hikmah tertangkap dan menjadi rujukan keteladanan yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maka terciptalah sebuah idealitas akan kebutuhan masyarakat terhadap media dakwah; menyampaikan secara arif dalam konteks sosial dan agama.

--Dini Fitrah Eristanti--

Minggu, 11 Agustus 2013

CATATAN SEJARAHKU UNTUK IMM




http://keuanganlsm.com/wp-content/uploads/2011/01/Sejarah-Sistem-Pencatatan-Double-Entry.jpg
sumber gambar

Tak pernah terfikir aku akan menjadi bagian dari IMM,sesuatu yang tak terfikirkan olehku, IMM bagiku ialah mimpi kosong yang tak pernah tahu kapan aku bisa menghampirinya. Maklumlah dulu selepas SMA aku tak bisa langsung melanjutkan di Perguruan Tinggi, aku harus menahan keinginanku untuk melanjutkan studi 4 tahun lamanya, aku sering merasa iri ketika melihat kawan-kawan mahasiswa berdemo menuntut keadilan untuk rakyat, aku bergumam sendiri. Kapan aku bisa seperti mereka, berteriak-teriak menuntut hak rakyat. 
-
Banyak alasan kenapa aku sangat ingin bergabung dengan IMM. Alasan yang membuatku tak bisa tidur dibuatnya, walaupun bisa dikatakan konyol, tapi itulah aku, aku melakukan hal yang tak terduga oleh keluargaku. Ketika aku memutuskan untuk pergi keluar negeri agar aku bisa melanjutkan sekolahku, aku beralasan aku ingin membiayai sekolahku sendiri.

Minggu, 23 Juni 2013

Bulan Sya’ban, antara amalan yang disunahkan dan yang di ada-adakan part 1

Sebentar lagi kita akan meninggalkan bulan Rajab dan masuk ke bulan Sya’ban atau Nanti malam buku amal kita setahun kebelakang akan dibawa oleh malaikat dan akan disimpan rapi di louhil mahfudz yang nanti akan dibuka pada saat yaumil akhir hari perhitungan, serta esok akan diganti dengan buku yang baru, maka dari itu saya minta maaf yang sedalam-dalamnya atas semua kesalahan yang disengaja atau tidak.. semoga amalan-amalan kita akan lebih baik daripada sebelumnya.
Mungkin seperti inilah sms atau status-status facebook sebagian dari kawan-kawan kita yang belum mengerti tentang hakikat dari bulan sya'ban.
insyaAllah dalam tulisan ini akan saya coba untuk mengulas berkaitan dengan bulan sya'ban mulai dari sebab penamaan bulan Sya’ban sampai pembahasan sunnah dan bid’ah seputar bulan ini.
Bismillah..

kenapa kok namanya bulan sya'ban,,?

Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan dalam tafsir beliau (4/1655),
“As Sakhawi rahimahullah mengatakan bahwa Sya’ban (dalam bahasa Arab artinya berpencar atau bercabang -pen) berasal dari  berpencar atau berpisahnya para kabilah Arab untuk berperang. Mereka lalu berkumpul pada dua atau lebih regu pasukan.”
Al Hafizh Ibnu Hajar menyebutkan di dalam Fathul Bari (5/743),
“Bulan Sya’ban disebut sya’ban karena pada bulan tersebut para kabilah Arab saling berpencar untuk mencari air atau untuk melakukan penyerbuan kepada kabilah yang lain setelah mereka keluar dari bulan Rajab (yang diharamkan untuk berperang di dalamnya). Dan yang tujuan untuk berperang inilah yang lebih mendekati kebenaran dari tujuan yang pertama (untuk mencari air). [1]
Sya’ban adalah Gerbang Ramadhan
Tentunya sehabat sekalian sudah mengetahui bahwasanya Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan dari Allah ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (Muttafaqun ‘alaihi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anh
Naah.... Untuk mencapai ampunan yang Allah janjikan maka diperlukan kesungguh-sungguhan, persiapan dan latihan terlebih dahulu di bulan Sya’ban. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam banyak melakukan ibadah puasa di bulan Sya’ban sebagai persiapan untuk memasuki Ramadhan.
Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, beliau  berkata,
لَمْ يكن النبي – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ مِنْ شَهْرٍ أكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpuasa dalam suatu bulan lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Dahulu beliau berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (Muttafaq ‘alaihi)
Tanpa persiapan yang matang sebelumnya, seseorang bisa jadi akan melewatkan bulan Ramadhan sebagaimana bulan-bulan lainnya, tidak diampuni dosanya wal ‘iyadzu billah... jangan sampai seperi ini kawan..karna kita juga tidak dapat memastikan apakah kita dapat bertemu di bulan ramdhan yang akan datang nantinya...[2]
Acapkali banyak dari saudara-saudara kita yang menyunahkan sesuatu yang sebenarnya bukanlah apa yang disunahkan oleh Rasulullah pada bulan sya'ban ini..nah, untuk lebih jelasnya saya akan memaaparkan sunnah-sunnah di bulan sya'ban ini.
Sunnah-sunnah di Bulan Sya’ban
Ada beberapa sunnah di bulan Sya’ban yang hendaknya diperhatikan:
1. Memperbanyak Puasa di Bulan Sya’ban
Sebagaimana hadits ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha yang telah berlalu, beliau berkata,
لَمْ يكن النبي – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ مِنْ شَهْرٍ أكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpuasa dalam suatu bulan lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Dahulu beliau berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (Muttafaq ‘alaihi)
Maksud ucapan beliau radhiyallahu ‘anha “… berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya” adalah beliau berpuasa pada mayoritas hari di bulan Sya’ban, bukan pada keseluruhan harinya, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, maka jangan disalah artikan ya kawan.[3]
Oleh karena itu sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk memperbanyak puasa di bulan Sya’ban ini lebih banyak daripada puasa-puasa di bulan lainnya. Para ulama juga menjelaskan bahwa hikmah dari puasa Sya’ban ini adalah agar seseorang menjadikannya dengan bulan Ramadhan seperti shalat rawatib dan shalat wajib (maksudnya agar dia menjadikan puasa di bulan Sya’ban ini sebagai ibadah tambahan sebelum dia masuk ke dalam puasa Ramadhan.[4]
ayo smangat..!!
2. Menghitung Hari Bulan Sya’ban
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ، وَأفْطِرُوا لِرُؤيَتِهِ، فَإنْ غَبِيَ عَلَيْكُمْ ، فَأكمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ
“Berpuasalah kalian ketika melihat hilal dan berbukalah ketika melihatnya. Apabila hilal tersebut tertutup atas kalian, maka sempurnakanlah bilangan Sya’ban menjadi tigapuluh hari.” (Muttafaqun ‘alaihi)
kalo ini lebih kepada persiapan kita menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Karena satu bulan itu terkadang dua puluh sembilan hari dan terkadang tigapuluh hari, maka puasa itu dimulai ketika melihat hilal bulan Ramadhan. Jika terhalang awan hendaknya menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari. Karena Allah menciptakan langit-langit dan bumi serta menjadikan tempat-tempat tertentu agar manusia mengetahui jumlah tahun dan hisab. Satu bulan tidak akan lebih dari tiga puluh hari.[5]
3. Tidak Mendahului Ramadhan dengan Puasa Satu atau Dua Hari Sebelumnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُم رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ ، إِلاَّ أنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَومَهُ ، فَليَصُمْ ذَلِكَ اليَوْمَ
“Janganlah salah seorang di antara kalian mendahului Ramadhan dengan melakukan puasa satu atau dua hari sebelumnya kecuali seorang yang telah rutin berpuasa maka hendaknya dia tetap berpuasa pada hari tersebut.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang untuk mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali apa yang sudah menjadi rutinitas seseorang. Misalnya seseorang yang sudah terbiasa berpuasa di hari Senin, ketika puasanya bertabrakan dengan satu atau dua hari sebelum Ramadhan maka tidak mengapa baginya untuk berpuasa.[6]
semoga kita termasuk mahasiswa yang rajin puasa senin kemis ya, tapi jangan hanya diniatkan untuk pengiritan lo sob, yang pastinya dniatkan LiLLAAHita'ala oke..
tulisan mengenai amalan-amalan yang dianggap sunnah padahal tidak ada landasan atau tuntunannya dari Nabi InsyaAllah menyusul...hhe..

Catatan kaki:
[1] Sya’ban Fadhail wa Ahkam, Abu Nafi’ Salim Al Kilali, hal. 1
[2] Faidah dari Muhadharah bertema Hal Al Muslim fi Sya’ban (Rajab 1432 H), Abu Hasyim Asy Syihri
[3] Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqalani (4/214)
[4] Syarh Riyadhis Shalihin, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin (3/408)
[5] Shifat Shaumin Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Asy Syaikh Salim Al Hilali dan Asy Syaikh Ali Hasan Al Halabi, hal. 27
[6] Syarh Riyadhis Shalihin, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin (3/393)

Penulis: Aziz Fadli, mahasiswa semester 4 Pendidikan Agama Islam FAI UMY


Selasa, 28 Mei 2013

GALAU AWAL KEKACAUAN


Sebelum lebih jauh berbicara tentang “GALAU”, apa yang ada dibenak anda ketika terlintas kata ini?  Sedikit banyak akan berkaitan dengan teman, ortu dan pacar yang intinya berada deket dengan orang yang terkait. Karena hidup adalah resiko, maka dampaknya adalah manusia mau gak mau harus berhadapan dengan masalah.

Rabu, 22 Mei 2013

Indonesia dan Import



Membicarakan tentang perekonomian Indonesia tak dapat kita lepaskan dari salah satunya yaitu Ekspor dan Impor. Akhir-akhir ini terjadi kenaikan harga bawang, dan daging yang diberitakan salah satu penyebabnya adalah pengurangan jumlah impor dari sebelumnya. 

Beberapa bulan terakhir Mentan membatasi kuota impor untuk holtikultura dan daging. Saya pribadi sebagai salah satu mahasiswa jurusan ekonomi dan perbankan syariah yang ada di Indonesia sangat mendukung adanya pembatasan import yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi dalam negeri. Sehingga ketergantungan terhadap import itu dapat teratasi.

Selasa, 14 Mei 2013

EPISTEMOLOGI ISLAM : ESKATOLOGI AL-GHOZALI DAN FAZLUR RAHMAN





A. Latar Belakang dan Historis

1.  Al-Ghazali

Diperkirakan kelahiran beliau berlangsung  pada periode Abbasiyyah kedua, Menjelang kelahiranya, pengaruh Dinasti Abbasiyyah saat itu sudah tidak dominan dan bahkan sudah sangat lemah, melainkan secara faktual kekuasaan berada di tangan Dinasti Saljuk, penguasa-penguasa saljuk seperti al-Ghazali menganut Mazhab Syafi’iyyah ( hukum fiqh ) dan Asy’ariyyah ( teologi ). Akibatnya, kompabilitas dengan  penguasa-pengusa, al-Ghazali menikmati segala kenikmatan, seperti halnya  tokoh politik yang urgen dihubungkan dengan keilmuan beliau adalah Nizam al-Mulk.

Selasa, 07 Mei 2013

Soul of "Friendship"




Pada suatu ketika warna pelangi mulai bertengkar. Mereka bertengkar bahwa mereka adalah yang terbaik, yang paling utama, yang terpopuler. 

Jumat, 03 Mei 2013

Media Massa Harus Berperan

Kekerasan usianya sudah setua sejarah dan peradaban, namun bukannya berkurang tapi justru semakin meningkat. Survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), menunjukkan sepanjang tahun 2012 tingkat kekerasan di sekolah mencapai 87,6%. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat pada tahun 2011 terjadi 119.107 kasus kekerasan terhadap perempuan di seluruh Indonesia, dan pada Januari-Juni 2012 terjadi 585 kasus. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) juga mencatat setidaknya ada 68 kasus kekerasan pada jurnalis selama periode Desember 2011-Desember 2012.

Jumat, 26 April 2013

TINJAUAN ISLAM TENTANG BUDAYA HEDONISME



Dewasa ini, gemerlap dunia remaja dipenuhi dengan beraneka macam tawaran yang melenakan, tidak terkecuali indonesia yang sebagai negara berkembang. Melihat realita di lapangan, dunia remaja seakan surganya manusia untuk mengekspresikan gaya dan ide. Budaya yang terlihat mencolok adanya perkembangan adalah dunia life style, dimana kaum remaja sekarang ini sudah dominan dikuasai oleh Barat. Negara yang notabennya dahulu penjajah negara indonesia, sekarang kembali dan sebenarnya mereka memang tidak pernah meninggalkan Indonesia sebagai negara jajahannya. Negara Barat memang tidak menjajah indonesia secara fisik tetapi dengan non fisik, artinya mereka mendongkrak paradigma orang indonesia bahwasanya indonesia adalah negara yang tertinggal dan kuno.

Senin, 22 April 2013

ETIKA DALAM FORUM


Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos, sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.

Arti dari bentuk jamak inilah yang melatarbelakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).

Senin, 15 April 2013

Rahasia Sukses Pengusaha Waroeng Steak & Shake



"Setiap orang yang sukses itu dimulai dari impian yang kuat dan sungguh-sungguh"

Itulah untaian kata yang diucapkan oleh H. Jodi Broto Suseno, setelah beberapa saat sebelumnya mengajak kami semua untuk melantunkan surah al-Fatihah bersama-sama dalam hati. H. Jodi menyampaikan kalimat demi kalimat yang membuat kami semua berdecak kagum.  H. Jodi pemilik warung makan yang cukup terkenal di Jogja-bahkan mungkin di luar Jogja-yang bernama "Waroeng Steak & Shake" ini, berbagi pengalamannya meraih sukses menjadi Bos dari 1300 karyawannya dalam acara Studium General yang diadakan oleh University Resident (Unires) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (25/3).

Senin, 08 April 2013

Menyongsong sejarah hidup......




Engkau yang mengukir sejarah hidup
Engkau pemuda harapan masa depan.
Mampu ataupun tidak mampu engkau tetap harus menjalani waktu.

Senin, 01 April 2013

Does God Exist?





Islam is very familiar with God and believe in His righteousness. Evidenced by his teachings that refer to Tauhid. But how to increase the confidence in God ..?